Friday, February 24, 2012

Suara Sirene


seorang pencopet tengah berdiri di bawah tol,di tiang tol yang besar ia bersandar,diantara lampu merah yang sibuk mengatur lalu lintas.

siang itu ia tengah merenung,sebuah dompet hasil mencopet tengah dipandang-pandangnya dengan khusyu.dalam fikirannya ia berkata;
"hari ini aku akan memberikan makan keluargaku dengan uang tak baik lagi". desahnya.

setelah mengalami mimpi menakutkan semalam,pencopet itu jadi sering melamun memikirkan mimpi semalam.ketika sesosok lelaki seram dengan tubuh menjulang tinggi berbungkus jubah hitam dan udeng2 hitam yang mengikat kepalanya.dimimpi itu,sosok menakutkan itu mengejar-ngejar dirinya.dan ketika ia tersudut,sosok seram itu menikam muka pencopet itu dengan telapaknya yang besar dan lebar bagai jin.dan ketika mencengkram muka pencopet itu,ia berkata;" esok kematian mendekatimu".

dan hingga siang itu,ia masih teringat2 dengan mimpi menyeramkan itu.ia terus bertanya-tanya."apa benar dengan apa yang dikatakan lelaki seram di mimpi malam tadi bahwa kematian mendekatiku ?.

suara sirene pemadam kebakaran yang berbunyi keras memecah gemuruh kendaraan lain,dan juga memecah lamunan sang pencopet itu.mobil pemadam kebakaran itu menggunakan jalur busway tanpa ada halangan.semuanya mengalah demi jalannya,dan membuat beberapa kendaraan iri melihatnya.hanya waktu saja yang enggan mengalah untuk menunggu.dan sirene pemadam kebakaran itu mengingatkan sang pencopet pada kematian.dalam hatinya ia menerka-nerka."mungkin aku akan mati dalam kebakaran,ketika istriku menghidupkan kompor gas dari pemerintah yang bocor".tapi ia tertawa-tawa sendiri dengan gurawannya itu.dan ketika suara sirene pemadam kebakaran tenggelam oleh jarak dan tak lagi terdengar,si pencopet itupun tenggelam bersama lamunannya yang sempat terganggu tadi.

tak lama kemudian,suara sirene kembali terdengar memecah kebisingan lalu lintas.kali ini sirene dari segerombolan mobil polisi yang berjalan tergesa-gesa seperti sedang memburu penjahat.dan pencopet itupun kembali bergurau pada dirinya sendiri."mungkin polisi2 itu sedang mencariku,kemudian mereka menangkapku dan menghukum mati aku yang seorang pencopet kelas teri,tapi bagaimana dengan pencopet2 berdasi yang ada di gedung2 pemerintahan sana?".lagi-lagi pencopet itu tertawa-tawa dengan gurawannya itu.dan setelah sirene mobil polisi menghilang bersama jarak,lelaki itu kembali tenggelam dalam renungan.

waktu semakin maju,langit mulai menyore,dan siang mulai usai.dan itu ditandai dengan berkumandangnya adzan ashar yang menyelinap diantara gerung2 kendaraan.sang pencopetpun terkesima dengan suara adzan ashar disore itu,padahal biasanya suara adzan ashar hanya lewat begitu saja di telinganya.bahkan dia sering kesal pada suara adzan yang membuat telinganya tercemar kegaduhan.mungkin karna mimpi malam tadi yang membuat pencopet itu menghayati lantunan adzan ashar sore itu...

belum sampai adzan berakhir,tiba2 suara sirene kembali memecah lalu lintas.kali ini mobil ambulan yang tergesa2 menerobos jalur busway.dan pencopet itu kembali bergurau pada dirinya sendiri;"mungkin ambulan itu telah disediakan oleh tuhan untukku sepulangku nanti.dan mungkin sudah ada di depan rumahku jika aku sampai rumah nanti".dan lagi-lagi ia tertawa dengan gurawannya sendiri.kali ini tawanya lebih keras dan terdengar oleh pejalan kaki yang melintas di depannya.

menjelang maghrib,pencopet itupun pulang dengan kekhawatiran mimpi malam tadi yang masih tersisa.tikungan pertama ia lewati,dan tikungan keduapun begitu.dan setelah tikungan ketiga,rumah sang pencopet pasti sudah akan terlihat.

dan setelah melewati tikungan ketiga itu,sang pencopet benar-benar terkejut,sebuah ambulan terparkir didepan rumahnya.kini ia benar2 takut.gurawan yang sempat ia buat mungkin benar2 terjadi.dan iapun teringat dengan kata2 lelaki seram dimimpinya semalam."apa ini maksud dari perkataan lelaki yang dimimpi itu?",iapun tak berani mendekati rumah,ia hanya terpaku. di tengah jalan.

saat itu ia sangat2 takut hingga tak bisa bergerak,ia memohon2 kepada allah didalam hatinya;"ya allah,aku mohon jangan ambil nyawaku sekarang.aku ingin hidup lebih lama lagi untuk memperbaiki diri.aku berjanji,tapi tolong jangan ambil aku sekarang".

tiba2 sang istri keluar dari rumah dan menghampiri sipencopet.melihat suaminya terperanga tak berkutik,iapun menggebuk pundak sipencopet hingga tersadar.dan si pencopetpun bertanya takut pada sang istri."apa,apa itu ambulan ingin menjemputku?"dengan terbata2 ketakutan sipencopet menunjuk ambulan.
sang istri tak mengerti dengan pertanyaan suaminya itu."apa maksudnya?".

tiba2 saja ambulan itu membunyikan sirenenya yang sempat mati.dan itu menakutkan.membuat sipencopet semakin merinding dan takut.dan disaat itulah sesosok mayat berbujur kain kafan keluar dari ambulan itu.

ternyata tetangga sipencopet yang meninggal.katanya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.setelah mengetahui itu,sipencopet benar2 lega hati."ternyata bukan aku,kematian itu bukan menghampiriku,ia hanya mendekatiku,dengan meninggalnya tetangga yang rumahnya berdempetan dengannya."

sipencopetpun mengelus dada sambil melihat kelangit.dan ia berkata."aku sudah terlanjur berjanji pada tuhan tadi,dan mungkin memang sudah saatnya aku harus kembali kejalannya".

Roman Cinta dan Sepi II

  Chapter II Ia Muncul Lagi   Di sebuah peron yang sepi, lelaki itu, yang tak kuketahui namanya itu, duduk menatap langit tanpa kata-k...