Sunday, January 13, 2013

Organisasi

1.1 Latar Belakang Membuat Organisasi      Ide membuat suatu organisasi berasal dari kenyataan bahwa setiap individu tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harapannya seorang diri. (Edgar H. Schein, 1980). Individu, terutama dalam masyarakat modern, merasa bahwa ia kurang mampu, kurang tenaga, kurang waktu dan tidak berdaya bila harus memenuhi sendiri kebutuhan dasar atas makanan, naungan dan keselamatannya. Baru, setelah beberapa orang mengkoordinasi usaha bersama, mereka merasa lebih banyak merasa berhasil daripada kalau mereka melakukannya sendiri-sendiri. Organisasi terbesar yakni masyarakat, memungkinkan para anggotanya memenuhi kebutuhan mereka melalui koordinasi kegiatan dari banyak individu. Dengan demikian, salah satu gagasan dasar konsep organisasi ialah koordinasi usaha untuk saling membantu.

1.2 Pengertian dan Ruang Lingkup Organisasi
      Menurut Edgar H. Schein (1991), organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud dan tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab.
      Menurut James D. Money (1997) organisasi merupakan setiap kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Dwight Waldo (1953): Organisasi adalah struktur antara hubungan pribadi berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaaan-kebiasaan didalam suatu sistem administrasi.
      Gibson (1985), memberikan pengertian organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah.
      Dalam suatu organisasi terdapat hubungan informal dan hubungan formal. Hubungan informal menyangkut hubungan manusiawi, diluar dinas atau bersifat tidak resmi. Sedangkan hubungan formal merupakan bentuk yang sengaja, secara resmi (kedinasan).

1.3 Teori Organisasi
      Perkembangan teori organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
      1)   Teori Organisasi Klasik
      2)   Teori Organisasi Neoklasik
      3)   Teori Organisasi Modern
    
      1. Teori Organisasi Klasik
          Teori Klasik berkembang dalam tiga aliran
          a)   Teori Birokrasi
          b)   Teori Administrasi
          c)   Teori Ilmiah

          a. Teori Birokrasi dikemukakan oleh Max Weber
          Ciri-ciri Teori Birokrasi :
          1. Pembagian kerja yang jelas atau spesialisasi disesuaikan dengan kemampuan teknisnya.
          2. Hirarki wewenang. Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hirarki.
          3. Program rasionalisasi dalam pencapaian tujuan organisasi.
          4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.
          5. Sistem aturan yang mencakup hak dan kewajiban posisi para pemegang jabatan
          6. Ada pemisah antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan resmi (formal) organisasi.

          b. Teori Administrasi dikembangkan oleh Henri Fayol
          Menurut Fayol kegiatan industri dibagi atas 6 (enam) kegiatan :
          1.  Kegiatan Teknikal (produksi manufacturing, adaptasi)
          2. kegiatan Komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
          3. Kegiatan Finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
          4. Kegiatan Keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
          5. Kegiatan Akuntansi
          6. Kegiatan Manajerial

          c. manajemen Ilmiah oleh Frederick Winslow Taylor
           Ada empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi
          1. Perlu adanya pengembangan metode atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah.
          2. Perlu ada seleksi, latihan, dan pengembangan karyawan secara ilmiah  sesuai dengan spesialisasi.
          3. Perlu adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang antara karyawan dan pimpinan.
          4. pengembangan semangat dan mental karyawan melalui pendekatan antara atasan dan bawahan.

      2. Teori Organisasi Neoklasik
          Dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusia. Menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai kelompok kerjanya.
Teori Neoklasik mengemukakan perlunya :
1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan agar merasa terlibat dan berkepentingan.
2. Perlunya perluasan kerja sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
3. Management Bottom Up yang memberi kesempatan kepada para junior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

      3. Teori Organisasi Modern
          Disebut analisa sistem pada organisasi, melihat semua unsur organisasi sebgai satu kesatuan. Teori organisasi modern menekankan pada perpaduan dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, cendrung memandang organisasi sebagai sistem terbuka dengan dasar analisa serta sifatnya. Sintesa dan integritatif sebagai suatu sistem organisasi modern terdiri dari tiga unsur, yaitu :
         1. Unsur struktur yang bersifat makro
         2. Unsur proses yang bersifat makro
         3. Unsur prilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Ketiga unsur saling kait mengaitkan (tidak bisa dipisahkan), atau unsur satu dengan lainnya.

No comments:

Post a Comment

Roman Cinta dan Sepi II

  Chapter II Ia Muncul Lagi   Di sebuah peron yang sepi, lelaki itu, yang tak kuketahui namanya itu, duduk menatap langit tanpa kata-k...