Pengemis tua berbadan bungkuk
Di alunan siang ia bersenandung bawah pohon
Di kepahitan bibir trotoar melajang
Terpekur debu jalan dan asap rokok kendaraan
Topi jerami yang mulai terberai
Dihadapannya menadah murung entah untuk siapa
Membiarkan rambut putihnya telanjang melacur
Bola mata yang rapuh
Membusuk putih tanpa dunia terlihatnya
Setiap ada langkah yang lewat dan berhenti dihadapannya
Ia tak tahurupanya
Yang ia tahu hanyalah gemerecik uang
Yang dapat memancing senyum bahagianya
Ataupun suara langkah jumawa
Yang memadatkan kemurungan wajah tuanya
Sambil merapatkan jemari tangan
Jari-jari yang terkurusi usia
Tengadah tanpa ada yang dilihat
Sambil memanjatkan keikhlasan
Dari kesabaran menjalani takwil kemiskinan
Lalu seekor kupu hitam datang
Menari-nari diatas senyuman tua
Hinggap dibahu yang menikmati kelelapan tidur panjang
Daun-daun gugur yang mengubur tanpa keserakahan
Jakarta, 23 Mei 2012
Sharif Hidayatullah
No comments:
Post a Comment