Mengarungi Lintasan
Dari sudut terendah, dan aku melihat kedepan.
Lintasan yang nampak panjang dan berkerikil. Adakah ujungnya?
Dan kulihat seseorang berjalan merunduk
Ia bukan takut
Hanya saja ia ingin terus menjaga langkahnya agar tetap terjaga dan percaya diri,
Mengabaikan jauhnya lintasan yang akan ditempuh.
Karena ia tahu,
melihat kedepan kadang membuatnya berfikir terlalu khawatir dan akhirnya takut.
Ia lebih suka memantapkan satu demi satu langkahnya agar bisa sejauh mungkin menjawab pertanyaan demi pertanyaan yg mengganggu langkahnya
Meski pada akhirnya ia tak akan pernah sampai di ujung.
Karena lokomotif takdir akan menabraknya tanpa rem.
Ya.
Lintasan itu tak pernah berujung,
Akhir dari semua perjalanan seseorang adalah sebuah gerbong bernama takdir
Jakarta, 22 September 2016
Syarif Hidayatullah
No comments:
Post a Comment