Menunggu mungkin sesuatu yang kurang mengasyikan bagi sebagian orang. Dimana kita harus berjemuh dengan waktu yang terus bercucuran diantara rasa bosan yang kian menghardik. Dalam kata lain kita harus membuang-buang waktu. Apalagi dalam menunggu itu kita tak memiliki keegiatan yang mengasyikan. Hanya termenung, membayangkan kejenuhan menunggu. Seringkali hal itu menyebabkan rasa kesal dan emosi yang dikarnakan ketidak pastian yang masih mengambang. Jika menunggu dalam sebuah janji, mungkin itu akan semakin menyebalkan. Karna jika sudah ada janji, namun kita mesti menunggu lebih di waktu yang sudah disepakati, ada hal yang bernama ingkar atau melanggar sebuah ketetapan yang jarang kita kehendaki. disitulah rasa bosan dan kesal mungkin akan semakin besar.
Tapi taukah kita, bahwa dalam menunggu ada hal yang sebenarnya mengasyikan. Menunggu akan memberikan kita waktu senggang. Dan dalam waktu senggang itulah kita bisa mendapatkan sisi mengasyikannya jika kita antusias. Bayangkan saja, jika kita menggunakan waktu senggang itu untuk membaca buku ataupun sebuah nalar yang sebelumnya belum kita lakukan dan fikirkan dalam waktu biasa yang menyibukkan kita. entah itu disibukkan dengan target-target dan tujuan, maupun kegiatan yang sudah dan mesti kita rutini. Kesenggangan waktu yang ada dalam menungu inilah yang bisa kita manfaatkabn untuk mencari dan memikirkan hal-hal yang mengganjal atau bahkan mengganggu fikiran kita.
Kadangkala dalam menunggu, kita dapat berfikir lebih tajam dan bebas dari pada ketika kita berfikir dalam waktu rutinitas kita. Waktu senggang yang kita dapatkan dalam menunggu lebih bebas dan fleksibel. sehinggga jika kita mencoba berfikir, maka fikiran itu akan bergerak lebih bebas tanpa ada faktor fikiran lain yang mengganggu. mungkin sama dengan berfikir ketika baru saja bangun tidur ataupun sebelum tidur malam. Di waktu -waktu tersebut, beban fikiran kita sudah tak terlalu banyak sehingga otak kita bekerja dengan efisien dan fokus hanya pada apa yang kita fikirkan saat itu. Sehingga jalan fikiran lebih melumas dalam bekerja. Dan begitu juga orang-orang cerdas memilih cara dan situasi dalam berfikir. Mereka mencoba membebaskan fikiran-fiiran yang mengganjal dan memfokuskannya hanya pada apa yang ia kehendaki saat itu.
Terkadang ketika dalam menunggu, kita dapat menemukan hal-hal yang sebelumnya tak dapat tercapai atau tertemui. Karna seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa waktu menunggu memiliki faktor-faktor yang mendukung kita untuk lebih baik dalam berfikir. Dalam melihat keadaan dalam menunggu pun mungkin bisa menjadi mengasyikan. Dimana kita bisa melihat sebuah potret maupun sketsa yang mungkin sebelumnya tak kita ketahui maupun sadari dalam waktu dan keadaan normal dalam titik batasan atau waktu yang biasa yang kita miliki. dan tak jarang keadaan-keadaan dan kejadian itu bisa menjadi sebuah hal baru yang sebelumnya belum kita ketahui. atau bahkan menjadi sebuah ide dalam memecahkan masalah yang kita alami.
Waktu menunggu adalah dimana suatu keadaan yang memiliki dua sisi. Ada sisi baik atau menyenangkan bagi sebagian orang, ada juga sisi kurang baik atau menjenuhkan bagi sebagian orang juga. Menunggu sama halnya dengan hal-hal lain. Jika dijalankan dengan suasana yang menyenangkan maka ia akan ikut menyenangkan. Dan apabila Dilalui dengan rasa yang kurang antusias, maka menunggupun akan menjadi sebuah hal yang bisa membuat sekitar kita, juga waktu akan menjadi acuh dan jenuh dengan keberadaan kita. Maka dari itu kita hendaknya menyikapi dengan sewajarnya, tanpa merusak diri kita.
Tapi taukah kita, bahwa dalam menunggu ada hal yang sebenarnya mengasyikan. Menunggu akan memberikan kita waktu senggang. Dan dalam waktu senggang itulah kita bisa mendapatkan sisi mengasyikannya jika kita antusias. Bayangkan saja, jika kita menggunakan waktu senggang itu untuk membaca buku ataupun sebuah nalar yang sebelumnya belum kita lakukan dan fikirkan dalam waktu biasa yang menyibukkan kita. entah itu disibukkan dengan target-target dan tujuan, maupun kegiatan yang sudah dan mesti kita rutini. Kesenggangan waktu yang ada dalam menungu inilah yang bisa kita manfaatkabn untuk mencari dan memikirkan hal-hal yang mengganjal atau bahkan mengganggu fikiran kita.
Kadangkala dalam menunggu, kita dapat berfikir lebih tajam dan bebas dari pada ketika kita berfikir dalam waktu rutinitas kita. Waktu senggang yang kita dapatkan dalam menunggu lebih bebas dan fleksibel. sehinggga jika kita mencoba berfikir, maka fikiran itu akan bergerak lebih bebas tanpa ada faktor fikiran lain yang mengganggu. mungkin sama dengan berfikir ketika baru saja bangun tidur ataupun sebelum tidur malam. Di waktu -waktu tersebut, beban fikiran kita sudah tak terlalu banyak sehingga otak kita bekerja dengan efisien dan fokus hanya pada apa yang kita fikirkan saat itu. Sehingga jalan fikiran lebih melumas dalam bekerja. Dan begitu juga orang-orang cerdas memilih cara dan situasi dalam berfikir. Mereka mencoba membebaskan fikiran-fiiran yang mengganjal dan memfokuskannya hanya pada apa yang ia kehendaki saat itu.
Terkadang ketika dalam menunggu, kita dapat menemukan hal-hal yang sebelumnya tak dapat tercapai atau tertemui. Karna seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa waktu menunggu memiliki faktor-faktor yang mendukung kita untuk lebih baik dalam berfikir. Dalam melihat keadaan dalam menunggu pun mungkin bisa menjadi mengasyikan. Dimana kita bisa melihat sebuah potret maupun sketsa yang mungkin sebelumnya tak kita ketahui maupun sadari dalam waktu dan keadaan normal dalam titik batasan atau waktu yang biasa yang kita miliki. dan tak jarang keadaan-keadaan dan kejadian itu bisa menjadi sebuah hal baru yang sebelumnya belum kita ketahui. atau bahkan menjadi sebuah ide dalam memecahkan masalah yang kita alami.
Waktu menunggu adalah dimana suatu keadaan yang memiliki dua sisi. Ada sisi baik atau menyenangkan bagi sebagian orang, ada juga sisi kurang baik atau menjenuhkan bagi sebagian orang juga. Menunggu sama halnya dengan hal-hal lain. Jika dijalankan dengan suasana yang menyenangkan maka ia akan ikut menyenangkan. Dan apabila Dilalui dengan rasa yang kurang antusias, maka menunggupun akan menjadi sebuah hal yang bisa membuat sekitar kita, juga waktu akan menjadi acuh dan jenuh dengan keberadaan kita. Maka dari itu kita hendaknya menyikapi dengan sewajarnya, tanpa merusak diri kita.
No comments:
Post a Comment