Monday, April 14, 2014

Pemikiran Ekonomi Yunani Kuno



     Sesungguhnya persoalan ekonomi sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri. Akan tetapi, bukti-bukti konkret paling awal yang bisa ditelusuri kebelakang hanya hingga masa Yunani kuno. seperti yang sudah diketahui, kata "ekonomi" sendiri berasal dari penggabungan dua suku kata Yunani: oikos dan  nomos, yang berarti "pengaturan atau pengolahan rumah tangga". Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Xenophone, seorang filsuf Yunani.
     Pada masa Yunani kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdaganga. bukti tentang itu dapat dilihat dari buku Respublika yang ditulis oleh Plato (427-347 SM)sekitar 400 tahun sebelum masehi. Karena dia yang melahirkan pemikiran paling awal tentang perekonomian, pemikirannya tentang praktik ekonomi banyak dipelajari orang. namun sayangnya pembahasan masalah-masalah ekonomi tesebut tidak dilakukan secara khusus, tetapi sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakatsempurna, atau sebuah utopia.
     Pada masa Yunani kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral. Pemikiran tentang ekonmomi pada waktu itu sering dikaitkan denga rasa keadilan, kelayakan atau kepatutan yang perludiperhatikan dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata.
     Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah negara ideal (ideal state). Dalam sebuah negara ideal, demikian kata Plato,kemajuan bergantung pada pembagian kerja (division of labor) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Orang mempunyai sifat-sifat dan kecendrungan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. dengan sendirinya pun bidang pekerjaan yang diminati setiap orang juga akan berbeda-beda.
     Pandangan diatas, jika diperhatikan, mirip dengan pandangan Adam Smirt. Pada kenyataannya, ide teori division of labor Smirt memang berasal dari pandangan Plato. Perbedaannya, kalau division of labor oleh Smirt dimaksud untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi, oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan.
     Lebih lanjut, Plato menjelaskan bahwa ada tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia yang berbeda-beda pula, yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa, tentara dan para pekerja. Bagi Plato semua manusia bersaudara. Akan tetapi, Tuhan telah mengatur sedemikian rupa, sehingga ada orang yang cocok sebagai pengatur (yaitu ahli-ahli filsafat), sebagai tentara, dam sebagian lagi sebagai petani, pekerja, dan pedagang. Dari ketiga jenis pekerjaan tersebut, bagi Plato hanya golongan terendah, yaitu kaum pekerja, yang boleh untuk mengejar laba dan mengumpulkan harta. Sementara itu, pengusaha dan tentara seyogyanya tidak bekerja demi harta, dan dengan sendirinya mereka tidak diperkenankan memiliki harta benda. Hal itu disebabkan hanya dengan cara seperti itulah mereka dapat betul-betul mengabdikan diri pada negara.
     Plato dapat dikatakan sebagai orang pertama yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan. Agar setiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi kewajaran. Menurut Plato, jika nafsu dan keserakahan ini tidak bisa dikendalikan, sebagian orang (yang cerdik, pintar, dan berkuasa) akan hidup bermewahan. Sementara itu, yang lain akan hidup dalam kesengsaraan dan kehinaan. kekhawatiran Plato ini bukan tidak berdasar, sebab pada masa Yunani kuno memang perekonomian dan politik dikuasai oleh kaum bangsawan (disebut juga kaum aristokrat) walaupun jumlah kaum bangsawan tersebut sedikit, berkat kepintaran dan kelihaian, mereka dapat menguasai dan mengeksploitasi para budak (yaitu kaum ploletar) yang jumlahnya banyak.
     Teori Plato yang dianggap masih relevan dengan keadaan sekarang adalah pendapatnya tentang fungsi uang. Dalam bukunya Politika, Plato menjelaskan bahwa selainsebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan. Sesuai dengan keadaan waktu itu, Plato menganggap uang bersifat mandul, tidak dapat, sekaligus tidak layak untuk dikembangkan dan diperdagangkan (melalui bunga). pandangan Plato tersebut mungkin bisa dibenarkan mengingat pada masanya belum ada pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan besar.
     Plato mempunyai beberapa orang murid. Salah seorang yang paling terkenal adalah Aristoteles (348-322 SM). Pemikkiran Aristoteles tentang ekonomi jauh lebih maju dari gurunya, Plato. Aristoteles dapat dikatakan sebagai orang pertama yang melihat bahwa ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang-bidang lain. Aristoteles juga merupakan orang pertama yang meletakan pemikiran dasar tentang teori nilai (value) dan harga (price).
     Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barrang (excange of commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Menurut pandangan Aristotles, kebutuhan manusia (man's need) tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya (man's desire) relatif tanpa batas. Ia membenarkan dan menganggap alami kegiatan prouksi yang dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang guna memenuhi kebutuhan. Akan tetapi, kegiatan produksi untuk memenuhi keinginan manusia yang tanpa batas itu dikecam sebagai salah sesuatu yang tidak alami (unnatural).
     Selain Plato dan Aristoteles, pemikiran masa Yunani kuno yang harus disimak pendapatnya adalah Xenophon (440-355 SM). sebagai sudah disinggung sebelumnya bahwa kata-kata ekkonomi (dari eikos dan  nomos) adalah "ciptaan" Xenophon. Karya utamanya adalah On the means of Imvroving the Revenue of the State of Athens. Dalam buku tersebut, Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara. Athena adalah kota pusat perdagangan yang memiliki iklim yang sangat nyaman. tanahnya subur dan mengandung deposit emas dan perak dalam jumlah banyak. Kota ini memiliki pelabuhan yang alami, dikelilingi oleh lautan yang kaya dengan berbagai jenis ikan. Dengan berbagai kelebihan tersebut Xenophon melihat bahwa Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan pengunjung dari daerah-daerah lain.
     para pengunjung yang datang, demikian kata Xenophon yang punya naluri bisnis kepariwisataan ini, harus dilayani dengan baik. pelayanan yang baik sangat diperlukan, sebab mereka datang ke Athena dengan membayar pajak, membawa kemakmuran bagi masyarakat Athena. mmakin baik pelayanan, makin banyak orang datang berdagang dan berkunjung. Dengan demikian, makin besar juga pendapatan negara dan masyarakat. Hal ini menunjukan bahwai spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani kuno, yang menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara lain. selain itu, spirit pariwisataan, yang menganjurkan masyarakat malayani para pengunjung pun sudah ada. hal ini disebabkan mereka yang datang akan membawa kemakmuran bagi masyarakat daerah yang dikunjungi.

Daftar Pustaka: Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009
Untuk Mendownload, Klik Disini

No comments:

Post a Comment

Roman Cinta dan Sepi II

  Chapter II Ia Muncul Lagi   Di sebuah peron yang sepi, lelaki itu, yang tak kuketahui namanya itu, duduk menatap langit tanpa kata-k...